SELAMAT DATANG

selamat datang di blog kami semoga anda dapat mendapatkan infomasi yang anda butuhkan, kami senang dapat membantu anda

Kamis, 24 Desember 2009

STUDY SYMBOL DALAM PUISI NO COWARD SOUL IS MINE KARYA EMILY BRONTE

A. Latar Belakang Masalah
Menurut Fiske dalam Bukunya Cultural And Communication Studies: Sebuah Pengantar Paling Komprehensif (2004) Tanda adalah sesuatu yang dikaitkan pada seseorang untuk sesuatu dalam beberapa hal atau kapasitas. Tanda menunjuk pada seseorang, yakni menciptakan di benak orang tersebut suatu tanda yang setara, atau barang kali suatu tanda yang lebih berkembang. Tanda yang diciptakannya saya namakan interpretant dari tanda yang pertama. Tanda itu menunjukan sesuatu, yakni objeknya . Pun dikatakand oleh Richards lewat segi tiga dasar yang telah diperkirakan dalam bukunya, The Meaning of Meaning, (1923), seperti pada gambar dibawah ini:

Dari bagan berupa segi tiga itu dapat diketahui bahwa pikiran sebagai unsure yang mengadakan signifikasi sehingga menghadirkan makna tertentu, memilki hubungan langsung dengan reference atau acuan. Gagasan itu pun memilki hubungan langsung pula dengan symbol atau lambang . Pierce memberikan pembagian tanda dalam tiga bagian yaitu: ikon,indeks,simbol yang disebut tipologi tanda.
Dalam hal ini adalah Simbol, sebagai tanda yang memiliki hubungan dengan objeknya berdasarkan konvensi, kesepakatan, atau aturan. Makna dari suatu simbol ditentukan oleh suatu persetujuan bersama, atau diterima oleh umum sebagai suatu kebenaran. Lampu lalu lintas adalah simbol, warna merah berhenti, hujau berarti jalan, palang merah adalah simbol yang maknanya diterima sebagai suatu kebenaraan melalui konvensi atau aturan dalam kebudayaan yang telah disepakati. Katagori-katagori tersebut tidaklah terpisah dan berbeda. Satu tanda bisa saja kumpulan dari berbagai tipe tanda.
Berbicara soal ymbol pada pusi adalah Figurative language berperan penting dalam hal membandingkan dan mewakilkan objek kepada tanda lain berupa smile atau methaphore yang biasanya kita jumpai pada puisi yang menyimbolkan sesuatu kepada sesuatu yang lain.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas penulis dalam hal ini akan menguraikan dan menelaah berbagai symbol yang terdapat dalam Puisi No Coward Soul Is Mine karya Emily Bronte maka dibawah ini adalah formulasi atau rumusan masalahnya:
1. Simbol apa saja yang digunakan Emily Bronte dalam Puisi No Coward is Mine?
2. Makana apa yang terkandung dalam symbol-symbol yang digunakan oleh Emily Bronte dalam Puisi No Coward is Mine?
C. Pembahasan
3. Symbol-symbol yang terdapat dalam Puisi No Coward Soull Is Mine karya Emily Bronte
Dalam Puisinya yang terdiri dari tujuh stanza dan perbaitnya terdapat empat line baris yang mana dari seluruh baitnya terdapat beberapa Objek atau subyek yang dijadikan sebuah symbol, dan diantara symbol-simbol itu adalah sebagaimana tertera dalam table dibawah ini:
Symbol Interpretasi Makna
Strom Strom-troubled dapat diartikan sebagai dosa yang membuat manusia menjadi takut akan sebuah ancaman di masa yang akan datang
Heaven Sebuah kebahagiaan yang dijanjikan oleh Tuhan di alam lain setelah dunia
Boundless Sebuah pengakuan terhadap kuasa yang tidak dapat ditandingi oleh kuasa apapun
Rock Sebuah kekuatan yang sangat tidak terbatas dan sangat kuat melebihi kerasnya batu
Embracing love Malu mengatakan cinta karena merasa tidak sempurna dalam pembuktian cintanya kepada Tuhan.
Eternal Years Waktu yang takterbatas atau abadi
Earth and man Kuasa laki-laki yang bercokol di muka bumi, bukanlah suatu kuasa yang abadi
Atom Sesuatu urusan terkecil yang ada didunia ini
Breath Kehidupan

4. Makna yang terkandung dalam penggunaan Symbol-symbol dalam Puisi No Coward Soull Is Mine karya Emily Bronte
Pusi yang menceritakan sebuah perasaan jiwa puisi ini terdapat konsep tentang Tuhan didalamnya, melalui rangkian deskripsi tentang dirinya (narrator puisi), dan bagaimana yang lainnya berhubungan kembali dengan dirinya, suatu konsep tentang kematian dan keyakinan. Bronte dalam hal ini adalah bertujuan untuk mengekpresikan pikirannya tentang Tuhan, Seperti yang dia tampilkan pada dirinya sebagai orang pertama (subyek), dan semua perkara berhubungan dengan dirinya, seperti kematian dan keyakinan.
Pada garis pertama dalam sajak, “no coward soul is mine” juga termasuk kedalam puisinya itu menyimbolkan kedekatan dari puisinya itu sendiri dan menyampaikan perasaan dari sebuah refleksi dan kebutuhan dari sebuah ekspresi. Bronte membutuhkan untuk mengungkapkan kepada dunia bahwa dia adalah tidak berdaya, dan ini di lakukannya dalam versi puisinya ini.
Nada dalam puisi ini adalah sebuah pantulan, dari seluruh keinginannya yang besar. Bahasa yang digunkannya adalah bahasa emosional atau suara hati yang kuat tentang kesia-siaan atau tidak berharha ketika dia menceritakan yang lain. Penggunaan kata-katanya dalam konteknya adalah aktraktif, indah dan efektif. Bronte membicarakan tentang sesuatu yang mana dimaksudkan kepadanya. , “…thou art Being and Breath”, dan menggunakan bahasa yang indah dalam menyampaikan sebuah makna.
Bronte juga menggunakan banyak pencitraan image yang kuat, “Storn-Troubled Sphere,” dan “suns and universe seased to be,” dalam menceritakan Tuhannya. Imaginasi ini minumbulkan sebuah perasaan yang kuat pada setiap pembacanya, sebuah hubungan emosional kedalam sebuah kontek pusi, walaupun dengan hubungan yang simple dalam keyakinannya.
Mengajak kepada yang lain trlibat dalam ungkapan-ungkapan melalui simple metaphor dalam puisnya. “So surely anchored on. The steadfast rock of immortality”. Petikan pusi ini adalah untuk menyanjung Tuhan dalam seluruh puisinya. Bronte membandingkan Tuhan kepada sesuatu yang kuat seperti batu yang kokoh, atau seperti kepada segala yang meliputi langit dan bumi. Matahari dan seluruh jagat raya berada dalam genggamannya. Dalam setiap baris puisi ini tidak terlepas dari campur tangan Metaphor seperti smile. Penggunaan kata “as” adalah sebagai partikulasi smile disini dugunakan sebgai kalimat yang menjadi nada indah, juga mengekspresikan sebuah kontemplasi kesombongan para laki-laki. Struktur pusi ini sanagat konserpativ, yang mana penyadaran yang baik dalam isinya.
Pusi yang trwujud kedlam tujuh stanza dengan empat bait perstanzanya, yang mana pada setiap baris kedua pada rima, kecuali pada baris pertama, bait ketiga dari syair keempat dan ke enam, tapi ini menimbulkan lebih dari sekedar dari disain yang dibutuhkan. Pergerakan pusi dari satu kata ke kata yang lain sunguh baik, walaupun tanpa rhima dan ini mengalir dalam setiap kata-kata yang dilontarannya.
Berikut ini adalah sebuah tambahan analysis dari beberapa pengulangan-pengulangan alliteration, seperti pada couplet pertaman, “No coward soul is mine, No trembler in the world’s storm-troubled sphere”. Kutipan ini adalah untuk menguatkan consep, dalam hal ini bahwa bronte tidaklah lemah. Juga pada couplet pertama adalah sebuah contoh cabang judul yang menarik dari alitrasi pada hal ii adalah sebuah kata “s” adalah suara yang lembut. ini menjadikan apa yang sebaliknya pada image badai yang menyeramkan. Lebih jelasnya penggunaan alitrasi pada couplet paling terakhir. ”Since thou art Being and Breath” menciptakan sebuah perasaan kerinduan akan keingin tahuan pada sesuatu.
D. Kesimpulan
Menyambungkan sesorang untuk mencitrakan Tuhan, Bronte dalam hal ini ia telah berhasil dalam menyampaikan sebuah simpati kepada para pembaca bahwa para pembaca pun juga musti memikirkan konsep tuhan mereka sendiri. Dalam symbol-symbol yang digunakan bronte adalah proses imagery-nya yang kuat sehingga dirinya soul is mine menghubungkan sebuah keterikatan dengan Tuhannya.
Menurut Edgar V. Roberts (1964:143) “imagery is a broad term referring to the verbal comparison of one or many object, ideas, or emotional states with something else”. Imagery adalah sebuah garis penghubung dari sebuah perbandingan berbagai obyek, gagasan, atau keadaan emosional dengan yang lain. Secara umum author menggunakan Imagery untuk menimbulkan respon dari pembaca sesuai dengan imaginasi dan pengalamannya. Mungkin Imagery dapat dikatakan pula sama dengan analogy atau pengkiasan sesuatu dengan sesuatu yang pernah di ketahui sebelumnya. Seperti mengkiaskan kegetiran cinta dengan peristiwa bencana alam seperti gempa atau angin topan, atau mewakilkan keindahan, kecantikan dan perempuan dengan bunga mawar.
Penggunaan Imagery salah satu solusi ketika kita ingin menjelaskan sesuatu yang mungkin orang belum tahu tentang itu, akan tetapi kita mencoba mnyampaikannya dengan analogy-analogy yang pada umumnya mereka sudah tahu. Imagery adalah sesuatu yang penting dalam imaginative writing karena pada prakteknya sebuah karya sastra bersifat imaging something to the other extent; karena begitu luasnya material yang disampaikan maka imagery adalah tolak ukur untuk kita menemukan sebuah pesan yang terseirat dalam struktur karya sastra tersebut
B. Daftar Pustaka
- Aminuddin, 2003, Semantik; Pengantar Studi Makna, Sinar Baru Algesindo, Bandung.

- Edgar V. Roberts. 1964 Writing Theme About Litterature. Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliftfs, USA.

- Fiske, Jhon. 2004. Cultural And Communication Studies: Sebuah Pengantar Paling Komprehensif. Jalasutra.Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar